Falangisme (bahasa Spanyol: Falangismo) adalah ideologi politik dari dua partai politik di Spanyol yang dikenal sebagai Falange, yaitu pertama Falange Española de las Juntas de Ofensiva Nacional Sindicalista (bahasa Indonesia: Falange Spanyol dari Dewan Ofensif Sindikalis Nasional atau FE de las JONS) dan kemudian Falange Española Tradicionalista y de las Juntas de Ofensiva Nacional Sindicalista (bahasa Indonesia: Falange Spanyol Tradisionalis dari Dewan Ofensif Sindikalis Nasional atau FET y de las JONS).[1] Falangisme memiliki hubungan yang kontroversial dengan fasisme karena beberapa sejarawan menganggap gerakan Falange sebagai gerakan fasis yang berdasarkan kecenderungan fasisnya di tahun-tahun awal,[2] sementara sejarawan yang lain fokus pada perubahannya menjadi gerakan politik konservatif otoriter di Spanyol era Franco.[1][3]
Partai Falangis asli, FE de las JONS, bergabung dengan para Carlist di tahun 1937 setelah Dekrit Penyatuan Francisco Franco, untuk membentuk FET y de las JONS. Partai Falange yang baru ini bertujuan untuk menggabungkan seluruh faksi nasionalis dan menjadi satu-satunya partai politik di Spanyol era Franco.[4] Penggabungan ini ditentang oleh sebagian Falangis asli, seperti Manuel Hedilla.
Falangisme menempatkan penekanan kuat pada identitas agama Katolik Roma di Spanyol. [5]Namun, Falangisme juga memiliki beberapa pandangan sekular tentang pengaruh langsung Gereja Katolik pada masyarakat Spanyol,[5] karena salah satu prinsip dari ideologi Falangis adalah negara harus punya otoritas tertinggi atas bangsa.[6] Falangisme menekanan perlunya otoritas total, hirarki, dan tatanan dalam masyarakat.[6] Seperti fasisme, Falangisme juga antikomunis, antidemokrasi, dan antiliberal.[7][8]
Manifesto asli Falange, "Dua Puluh Enam Poin Program Falange", menyatakan Falangisme mendukung persatuan Spanyol dan penghapusan separatisme regional, pembentukan kediktatoran yang dipimpin oleh Falange, penggunaan kekerasan politik sebagai cara untuk meregenerasi Spanyol, dan mempromosikan kebangkitan dan pembangunan Imperium Spanyol, yang semuanya memiliki kesamaan dengan fasisme. Manifesto tersebut juga menyerukan ekonomi sindikalis nasional dan menganjurkan reformasi agraria, perluasan industri, dan penghargaan terhadap kepemilikan pribadi dengan pengecualian yaitu nasionalisasi fasilitas kredit untuk mencegah praktik riba.[9]
Falange Spanyol dan sekutu-sekutunya di negara-negara Hispanik di seluruh dunia mempromosikan sebuah bentuk panhispanisme yang dikenal dengan hispanidad yang menganjurkan persatuan ekonomi dan budaya dari masyarakat Hispanik di seluruh dunia.[10]
Falangisme menyerang sayap politik kiri dan kanan sebagai "musuh-musuhnya", menyatakan dirinya tidak berada di sayap kiri dan kanan, tetapi pada posisi ketiga yang sinkretik. Beberapa Falangis juga menyatakan bahwa mereka lebih condong pada konservatisme otoriter.[11] Sumber-sumber dari pakar yang menilai Falangisme menempatkannya di spektrum politik paling kanan.[12]